Artikel makalah tentang Fungsi Eritrosit atau sebagai sel darah merah pada tubuh manusia, pengertian, ciri-ciri, struktur, proses pembentukan, contoh dan gambar supaya mudah di pahami.
Apa itu Eritrosit,,, hal ini merupakan salah satu sel yang terdapat pada tubuh manusia sehingga yang sering di sebut sebagai sel darah merah, Nah kami dari materibelajar.co.id akan membahas tentang ilmu goilogi yang dai mana pada artikek kami yang sebelumnya telah membahas seperti, Fungsi Endometrium, Jaringan Epitel, Jaringan Otot, Fungsi Dinding Sel dan masih banyak yang lainnya juga, tetapi pada kesempatan ini kami akan membahas fungsi dari Eritrosit.
Untuk lebih jelasnya lansung saja simak pembahasn di bawah ini:
Daftar Menu Artikel
Pengertian Eritrosit
Eritrosit adalah salah satu jenis sel darah merah dan sel darah putih dengan menbetuk sebagai trombosit sehingga dapat membetuk volume tertinggi sekitar 40-45% total volume yang terdapat pada sel darah.
Eritrosit mengandung hemoglobin dengan kandungan protein yang bertujuan supaya dapat mengikat oksigen sel darah merah serta dapat mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan pada organ supaya dapat berfungsi dengan baik. yang diproduksi dari tulang sumsum tulang belakang dan akan dilepaskan ke aliran darah setelah dewasa.
Usia eritrosit rata-rata mencapai 120 hari setelah sel darah bisa mati dan harus diganti oleh sel darah yang baru yang akan diproduksi oleh sumsum tulang belakang.
Baca Juga: Fungsi Endometrium
Fungsi Eritrosit
Setelah mengetahui beberapa ulasan di atas bahwa eritrosit memiliki fungsi sebagai alat untuk mengangkut oksigen melalui darah ke jaringan tubuh untuk mentransfer hemoglobin dari jaringan paru-paru.
Berikut beberapa Fungsi jaringan Eritrosit adalah sebagai berikut:
- Sebagai proses Mendistribusikan atau penyebaran darah teroksigenasi oleh (O2) yang terdapat pada semua jaringan tubuh.
- Sebagai proses zat asam basa yang baik.
- Eritrosit berfungsi sebagai alat yang mengandung karbonat anhidrase yang akan bertindak sebagai penambah reaksi reversibel pada karbon dioksida (CO2).
- Eritrosit berperan sebagai pelepasan radikal yang bebas yang dapat melelehkan sel patogen dan membunuh bakteri.
- Eritrosit berperan sebagai pelebaran pada pembuluh darah dengan adanya mekanisme senyawa S-nitthrosothiol yang akan dilepaskan.
Baca Juga: Fungsi Dinding Sel
Ciri Ciri Eritrosit
Dari beberapa pembahasan di atas di sini juga kami akan memberikan sedikit beberapa ciri dari Eritrosit atau sebagai sel darah merah.
Berikut beberapa ciri-ciri dari Eritrosit adalah sebagai berikut:
- Memiliki bentuk yang bulat dan tengahnya berbentuk cekung atau bikongkaf
- Tidak memiliki inti sel
- Memiliki warna merah karena mengandung hemoglobin yang tinggi
- Memiliki umur yang panjang kurang lebih sekitar 120 hari pada saat pembentukannya
- Memiliki jumlah 4-5 juta sel darah
- Memiliki diameter sekitar 7-8 um dengan ketebalannya mencapai 1-2 um
- Memiliki sifat yang elastic tebal
Struktur Eritrosit
Struktur sel darah merah (eritrosit) memiliki inti dan bentuk Bikonkaf dengan diameter mencapai 7 hingga 8 mikron dengan ketebalan 2,5 mikron pada bagian pusatnya.
Bentuk sel darah merah juga dapat berubah pada saat sel akan melewati kapiler dengan mengubah bentuk yang tidak menyebabkan sel meledak dan tetap pada kondisi normal.
Struktur Eritrosit memiliki kelebihan yang berperan sebagai sel darah merah untuk menyimpan zat yang dikandung sehingga tidak terjadi peranggangan pada sel tersebut.
Dalam eritrosit juga terdapat hemoglobin yang dapat membuat darah menjadi merah mencapai 90 hingga 95 mikron kubik dengan jumlah sel darah merah yang sangat tergantung pada jenis kelamin pada tubuh seseorang.
Baca Juga: Fungsi Tenggorokan
Proses Pembentukan Eritrosit
Proses pembentukan eritrosit disebut bersifat erythropoiesis dengan pembentukan yang dapat diatur oleh hormon glikoprotein sehingga dapat dikenali sebagai hasil pembentukan sel darah merah pada sel induk CFU-E.
Setelah sel proereblast terbentuk dengan membelah beberapa kali kepada sel yang baru dari generasi divisi disebut sebagai erythroblast basofil sehingga dapat dicat pada warna dasar dengan mengandung sedikit hemoglobin.
Di divisi berikutnya terbentuk lebih besar dari sel yang sebelumnya disebut polikromatofil erythroblast dengan jumlah Hb yang terbentuk lebih banyak setelah memberi sel warna merah.
Sel ini juga akan dikena sebagai erythroblast orthochromats sebagai generasi yang berikutnya dalam konsentrasi 34% inti menjadi lebih kecil dan akan diserap dari sel retikulum endoplasma diserap.
Sel disebut sebagai retikulosit karena masih mengandung sejumlahyang lebih kecil pada basofil yang memiliki sisa-sisa aparatus Golgi sebagai organel sitoplasmik yang lainnya.
Selama tahap retikulosit sumsum tulang ke kapiler melalui melalui proses dari pori-pori penyebaran kapiler maka basofilik yang tersisa akan menghilang.
Jika eritrosit sudah beredar pada sel darah merah dengan keadaan yang normal sekitar 120 hari maka sel darah merah menjadi lebih rapuh dan mudah pecah melalui pembuluh darah yang sangat sempit.
Beberapa eritrosit akan meledak karena akan terperangkap ketika melewati pulpa limpa merah yang dilepaskan dari eritrosit difagositosis dan dicerna oleh sel makrofag.
Struktur Eritrosit mengandung zat besi yang terkandung dalam HB yang diangkut kemudian dilepaskan ke dalam sumsum tulang untuk digunakan sebagai pembentukan sel darah merah yang baru atau dapat disimpan dalam ferritin pada jaringan yang lain.
Pada tahap pembentukan eritrosit dengan kadar O2 pada udara maka protein (Co) mendapatkan kandungan vitamin B12 yang sangat penting karena sebagai faktor dalam memengaruhi proses pembentukan sel darah merah.
Nah demikian lah yang dapat kami sampaikan mengenai pembahasan tentang Fungsi Eritrosit dan beberapa strukturnya, semoga dengan adanya artikel ini dapat berguna dan bermanfaat untuk kita semua, sekian dan terima kasih.
Baca Juga: Jaringan Saraf