Pengertian Diksi – Fungsi, Manfaat, Dan Jenis-Jenis

Diksi- Apa itu diksi ? Nah, Agar anda tahu tentang DIKSI yang meliputi pengertian diksi, fungsi, manfaat dan jenis-jenis diksi, Maka simaklah definisi materi mengenai diksi di bawah ini.

Diksi
Diksi

Pengertian Diksi

Pengertian Diksi adalah suatu pilihan kata yang tepat dan selaras dengan penggunaannya dalam menyampaikan sebuah gagasan atau cerita yang meliputi gaya bahasa, ungkapan, pilihan kata, dan lain-lain, sehingga didapatkan efek sesuai dengan yang diinginkan.

Pengertian Diksi Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti diksi, maka kita bisa merujuk kepada pendapat beberapa ahli. Berikut ini adalah pengertian diksi menurut para ahli:

1. Keraf (2008: 22-23)

Diksi adalah  pilihan kata atau diksi jauh lebih luas dari apa yang dipantulkan oleh hubungan kata-kata itu dan istilah ini bukan saja dipergunakan untuk menyatakan kata-kata mana yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, tetapi juga meliputi fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan.

2. Harimurti

Menurut Harimurti (1993:44) bahwa pengertian diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek yang tertentu dalam berbicara didepan umum atau dalam karang mengarang.

3. Enre (1988: 102)

Menjelaskan bahwa diksi ialah pilihan kata dan penggunaan kata secara tepat untuk mewakili pikiran dan perasaan yang ingin dinyatakan dalam pola suatu kalimat.

4. Achmadi (1990: 136)

Memberikan definisi diksi adalah seleksi kata-kata untuk mengekspresikan ide atau gagasan dan perasaan.

5. Widyamartaya

Menurut Widyamartaya definisi diksi yakni merupakan kemampuan seseorang dalam membedakan secara tepat suatu nuansa-nuansa makna yang tepat dengan gagasan yang disampaikannya, dan kemampuan tersebut yang sesuai dengan kehendak dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat dan pendengar atau pembaca.

Fungsi Diksi

Mengacu pada pengertian diksi di atas, fungsi diksi adalah agar pemilihan kata dan cara penyampaiannya dapat dilakukan dengan tepat sehingga orang lain mengerti mengenai maksud yang disampaikan.

Diksi juga berfungsi untuk memperindah suatu kalimat. Misalnya diksi dalam suatu cerita, dengan diksi yang baik maka penyampaian cerita dapat dilakukan secara runtut, menjelaskan tokoh-tokoh, mendeskripsikan latar dan waktu, dan lain sebagainya.

Secara umum, berikut ini adalah fungsi diksi, yakni :

  • Membantu audiens/ pembaca mengerti apa yang disampaikan penulis atau pembicara.
  • Menciptakan aktivitas komunikasi yang lebih efektif dan efisien.
  • Menyampaikan gagasan atau ide dengan tepat.
  • Menjadi lambang ekspresi yang ada pada suatu gagasan.

Jenis-Jenis Diksi dan Contohnya

Diksi

Secara umum diksi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu diksi berdasarkan maknanya dan diksi berdasarkan leksikal. Berikut penjelasannya:

A. Diksi Berdasarkan Maknanya

1. Makna Denotatif

Yang dimaksud dengan denotatif adalah makna yang sebenarnya dari suatu kata atau kalimat. Berikut ini contoh diksi bermakna denotatif:

  • Ryan sering “kerja keras” untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik.
  • Robby adalah seorang yang “gemar membantu”, dia disukai banyak orang.
  • Carla berinvestasi sejak dulu, sekarang ia mendapatkan “keuntungan melimpah”

2. Makna Konotatfi

Konotatif adalah kata atau kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya. Berikut ini contoh diksi dengan makna konotatif:

  • Rio harus “membanting tulang” untuk menghidupi keluarganya.
  • Hanny adalah seorang “kutu buku”, itu sebabnya ia banyak tahu tentang berbagai hal
  • Romeo suka berinvestasi sejak dulu, tahun ini ia mendapat “durian runtuh”.

B. Diksi Berdasarkan Leksikal

1. Sinonim

Sinonim adalah kata yang mempunyai arti yang sama dengan kata lain. Berikut ini contoh sinonim,

  • Bahagia = Senang
  • Matahari = Mentari
  • Cantik = Elok
  • Lezat = Enak
  • Pintar = Pandai

2. Antonim

Antonim adalah kata yang memiliki arti berlawanan dengan kata lain. Berikut contoh antonim:

  • Naik x Turun
  • Besar x Kecil
  • Banyak x Sedikit
  • Tinggi x Rendah
  • Gelap x Terang
  • Cepat x Lambat
  • Bagus x Jelek
  • Mahal x Murah

3. Homonim

Homonim adalah kata yang memiliki lafal dan ejaan yang sama namun artinya berbeda satu sama lain. Berikut contoh homonim,

  • Bulan itu terlihat bulat penuh malam ini
  • Semua karyawan mendapatkan gaji setiap bulan

Kata bulan pada kedua kalimat tersebut memiliki arti yang berbeda walaupun ejaan dan lafalnya sama.

4. Homofon

Homofon adalah kata yang memiliki ejaan dan makna yang berbeda, namun lafal sama. Berikut contoh homofon,

  • Anton menabung uangnya di Bank secara rutin
  • Bang Anton bekerja di perusahaan pembiayaan

Kata “Bank” dan “Bang” pada kalimat di atas memiliki lafal yang sama, namun ejaan dan maknanya berbeda.

5. Homograf

Homograf adalah kata yang memiliki lafal dan arti yang berbeda, namun ejaannya sama. Berikut contoh homograf,

  • Makanan favorit wanita itu adalah tahu goreng
  • Wanita itu tidak tahu kalau hari ini libur

Kata “Tahu” pada kalimat di atas ejaannya sama, tapi memiliki arti yang berbeda.

6. Polisemi

Polisemi adalah kata yang memiliki lebih dari satu arti. Berikut contoh polisemi,

  • Para nasabah yang menabung di Bank akan mendapat bunga setiap bulan
  • Andini adalah salah satu bunga desa yang paling cantik

Kata “Bunga” pada kalimat di atas memiliki arti yang berbeda walaupun menggunakan kata yang sama.

7. Hipernim dan Hiponim

Hipernim adalah kata yang dapat mewakili banyak kata lainnya. Sedangkan arti hiponim adalah kata yang dapat terwakili oleh kata hipernim.

Berikut contoh hipernim dan hiponim,

  • Di kebun binatang itu terdapat banyak binatang liar, misalnya gajah, singa, buaya, rusa, kuda, dan lain-lain.

Pada kalimat di atas, binatang liar merupakan hipernim dan kata hiponim-nya : gajah, singa, buaya, rusa, kuda, dan lain-lain.

Itulah penjelasan dari kami mengenai materi DIKSI, Semoga bermanfaat…

Artikel Lainya :