Pengertian Koloid, Sifat, Jenis, Ciri, Pembuatan dan Contohnya

MateriBelajar.co.id – Materi yang akan dibahas kali ini adalah tentang Koloid, pembahasannya meliputi pengertian koloid, sifat-sifat nya, jenis, ciri-ciri, cara pembuatan koloid dan contohnya. Berikut ini akan dibahas secara lengkap tentang koloid, simaklah penjelasannya dibawah ini.

pengertian koloid

Pengertian

Koloid adalah dua zat heterogen atau lebih yang dicampur dimana partikel-partikel zat yang ukurannya dari 1 sampai 1000 nm tersebar merata didalam medium zat yang lainnya. Zat yang tersebar sebagai partikel disebut dengan fase terdispersi, sedangkan medium pendispersi adalah zat yang menjadi medium mendispersikan partikel.

Koloid seperti larutan jika secara makroskopis yang terbentuk dari campuran homogen dan zat terlarut dan pelarut. Sedangkan secara mikroskopis, koloid terlihat seperti suspuensi yang campuran heterogen di mana masing-masing komponen cenderung saling memisah.

Pengertian menurut para ahli

Berikut ini adalah beberapa pengertian koloid menurut para ahli, diantaranya :

Menurut Purba (2006:282)

Ukuran partikel koloid menurut Purba antara 1–100 nm, yang dapat berupa diameter, panjang, lebar, ataupun tebal dari suatu partikel.

Menurut Retnowati (2008:141)

Menurut Retnowati, koloid merupakan suatu sistem dispersi yang ukuran partikelnya itu lebih besar dari larutan, namun lebih kecil dari suspensi.

Menurut Kamaludin (2010:422)

Koloid terdiri dari dua bentuk, yakni :

1. Fase terdispersi (zat yang didispersikan)
2. Medium pendispersi (medium yang digunakan untuk mendispersikan)

Perbandingan Larutan, Koloid dan Suspensi

  • Larutan (Dispersi molekuler), merupakan partikel-partikel zat yang terdispersi lebih kecil dari 1 nm.
  • Koloid (Dispersi halus), merupakan partikel-partikel zat yang terdispersi itu berukuran 1 sampai 100 milimikron.
  • Suspensi (Dispersi kasar), merupakan partikel-partikel zat yang terdispersi itu berukuran lebih besar dari 100 milimikron (100 nm).

perbandingan koloid

Sifat-Sifat Koloid

Menurut Retnowati (2008:142), Sistem koloid memiliki sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan ataupun juga suspensi. Berikut ini merupakan penjelasan sifat-sifat koloid :

1. Efek Tyndall

Efek Tyndall adalah pada dispersi koloid, partikel-partikel koloid yang cukup besar sehingga dapat memantulkan serta dapat menghamburkan sinar ke sekelilingnya, yang dikenal dengan x.

2. Gerak Brown

Gerak Brown adalah bila seberkas sinar dipusatkan pada suatu dispersi koloid yang diamati dengan alat ultramikroskop, maka akan terlihat seperti partikel koloid yang kecil yang memantulkan sinar serta bergerak acak.

3. Elektroforesis

Elektroforesis adalah bila arus listrik dengan tegangan rendah dialirkan ke dalam dispersi koloid, maka partikel-partikel koloid tersebut akan bergerak menuju elektrode positif atau juga elektrode negatifnya.

4. Adsorpsi

Adsorpsi adalah proses menyambung elektroforesis yang bermuatan listrik, karena permukaan partikel-partikel koloid tersebut dapat menarik partikel-partikel bermuatan listrik yang berada sekitarnya.

Jenis-Jenis Koloid

Pegelompokan sistem koloid dibagi berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersinya. Berdasarkan fase terdispersi, ada tiga jenis koloid, antara lain sol (fase tersispersi padat), emulsi (fase terdispersi cair), dan buih (fase terdispersi gas). Koloid dengan fase pendispersi gas disebut aerosol. Berdasarkan fase, jenis koloid dapat dibagi menjadi 8 golongan :

1. Sol.
Sistem koloid Sol terbentuk dari fasa terdispersi yang bentuknya berupa padatan sedangkan fasa pendispersinya berbentuk berupa cairan. Contohnya: sol emas, tinta, dan cat.

2. Sol padat
Sistem koloid Sol pada terbentuk dari fasa terdispersi yang bentuknya berupa padatan sedangkan fasa pendispersinya berbentuk padatan. Contohnya: gelas berwarna, dan intan hitam.

3. Emulsi
Sistem koloid Emulsi terbentuk dari fasa terdispersi yang bentuknya berupa cairan dan fasa pendispersinya berbentuk cairan. Contohnya: susu, santan, dan minyak ikan.

4. Emulsi padat
Sistem koloid Emulsi padat terbentuk dari fasa terdisfersi yang bentuknya berupa cairan dan fasa pendispersinya berbentuk padatan. Contohnya: jelly, mutiara, dan keju.

5. Aerosol padat
Sistem koloid Aerosol padat terbentuk dari fasa terdispersi yang bentuknya berupa padatan dan fasa pendispersinya berbentuk gas. Contohnya: asap dan debu.

6. Aerosol cair
Sistem koloid Aerosol cair terbentuk dari fasa terdispersi yang bentuknya berupa cairan dan fasa pendispersinya berbentuk gas. Contohnya: kabut, awan, dan hair spray.

7. Buih
Sistem koloid Buih terbentuk dari fasa terdispersi yang bentuknya gas dan fasa pendispersinya berbentuk cairan. Contohnya: buih sabun, dank rim kocok.

8. Buih padat
Sistem koloid Buih padat terbentuk dari fasa terdispersi yang bentuknya gas dan fasa pendispersinya berbentuk padatan. Contohnya: karet busa dan batu apung.

Ciri-Ciri Koloid

Koloid memiliki beberapa ciri dan karakteristik yang sangat unik. Berikut ini adalah ciri-cirinya :

1. Dispersi molekuler
2. Sifat campuran koloid merupakan heterogen.
3. Koloid tidak dapat disaring.
4. Dimensi partikel kurang dari 1 nm
5.Sistem koloid stabil diakibatkan oleh gaya tarik menarik, yang menyebabkan partikel koloid berkumpul membentuk agregat dan mengendap.

Pembuatan Koloid

pembuatan koloid

Pembuatan koloid ada 2 cara, yaitu :

1. Pembuatan Koloid Dengan Cara Kondensasi
Pembuatan denganc cara ini adalah partikel-partikel kecil (partikel larutan) bergabung menjadi partikel-partikel yang lebih besar (partikel koloid), dengan cara reaksi redoks, hidrolisis, dekomposisi rangkap, dan penggantian pelarut

2. Pembuatan Koloid Dengan Cara Dispersi
Pembuatan denganc cara ini adalah partikel-partikel besar (partikel suspensi) dipecah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil (partikel koloid), dengan cara mekanik, cara peptisasi, dan cara busur Bredig

Contoh Koloid

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai pada bidang kosmetik, industri, farmasi dan lain sebagainya, antara lain :

  • Kosmetik, contohnya : pembersih wajah, shampoo, deodorant, foundation dan lain-lain
  • Tekstil, contohnya : pewarna dalam bentuk sol.
  • Farmasi, contohnya : obat dalam bentuk sol.
  • Indsutri, contohnya : detergen dan sabun.
  • Makanan dan Minuman, contohnya : susu, mentega, saus, Kecap, mayonais dan lain-lain.

Demikianlah pembahasan tentang koloid, mulai dari pengertian, sifat, jenis, ciri-ciri, pembuatan dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dapat bermanfaat bagi anda.

Baca Juga :