Pengertian Koordinasi – Koordinasi adalah proses sinergi dan keseimbangan dari semua kegiatan dalam pekerjaan antara satu pihak dengan pihak lain supaya tercapainya tujuan bersama. Untuk lebih jelasnya lagi kami akan membahas materi mengenai Pengertian Koordinasi, Syarat, Tujuan, Manfaat, Jenis-Jenis, Ruang Lingkup, Prinsip, dan Dampak Koordinasi. Maka simaklah ulasannya di bawah ini.
Daftar Menu Artikel
Pengertian Koordinasi
Koordinasi adalah proses sinergi dan keseimbangan dari semua kegiatan dalam pekerjaan antara satu pihak dengan pihak lain supaya tercapainya tujuan bersama. Secara itu, koordinasi juga merupakan suatu proses saling mengerti dan memahami antara 2 pihak atau lebih dalam menjalankan suatu hal.
Jenis-jenis Koordinasi
Berikut ini merupakan 2 macam jenis koordonasi, yakni ;
A. Koordinasi Interen
Koordinasi intern dibagi kedalam beberapa kategori yakni :
1. Koordinasi vertikal
Koordinasi Vertikal yakni merupakan antara yang mengkoordinasi dengan yang dikoordinasikan secara structural yang memiliki hubungan hierarkis sebab satu dengan yang lainnya terdapat pada satu garis perintah atau komando.
2. Koordinasi horizontal
Koordinasi horizontal yakni adalah koordinasi fungsional artinya yang mengkoordinasi mempunyai tingkat eselon yang sama.
3. Koordinasi diagonal
Koordinasi diagonal yakni ialah koordinasi fungsional maksudnya yang mengkoordinasi memiliki kedudukan lebih tinggi tingkat eselonnya dibandingkan yang dikoordinasikan, akan tetapi satu dengan yang lainnya tidak terdapat dalam satu garis perintah atau komando.
B. Koordinasi Eksternal
Koordinasi eksternal yakni merupakan koordinasi koordinasi fungsional, berdasarkan koordinasi eksternal yang bersifat fungsional, koordinasi tersebut hanya bersifat horizontal dan koordinasi eksternal yang bersifat diagonal. Adapun koordinasi Eksternal ini di bagi menjadi 2 kategori yakni :
1. Koordinasi vertikal
‘Koordinasi vertikal yakni adalah koordinasi yang dilakukan seorang kepala daerah yang mengadakan kegiatan pembangunan antar dinas atau antar pimpinan dinas-dinas lain, contoh seperti rapat kerja, rapat staf, dan rapat pimpinan.
2. Koordinasi horizontal
Koordinasi horizontal yakni dimana seorang kepala maupun pimpinan selalu berhubungan dengan dinas-dinas lain yang dianggap ada kaitannya atau hubungannya dengan masalah-masalah pembangunan yang dilaksanakan di dalam wilayah kerjanya.
Syarat Koordinasi
Terry menjelaskan mengenai syarat dalam koodinasi yakni seperti berikut :
- Rasa kerja sama, yakni memiliki perasaan saling bekerja sama yang dilihat perbagian
- Persaingan, pada perusahaan besar biasanya terjadi persaingan antar bagian, agar saling berlomba dalam pengembangan maupun kemajuan.
- Semangat Tim, maksudnya satu sama lainnya per bagian harus saling mendukung dan menghargai
- Esprit de Corps, yakni bagian harus saling menghargai agar makin bersemangat.
Tujuan Koordinasi
Menurut Siagian (1993:110), tujuan Koordinasi yakni untuk :
- Mencegah konflik dan kontradiksi
- Mencegah persaingan yang tidak sehat
- Mencegah pemborosan
- Mencegah kekosongan ruang dan waktu
- Mencegah terjadinya perbedaan pendekatan dan pelaksanaan
Manfaat Koordinasi
Adapun manfaat dari adanya koordinasi yakni seperti berikut ;
- Terciptanya Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Simplifikasi guna pencapaian tujuan organisasi dilakaukan seefektif dan seefisien mungkin.
- Menjadi pemecah masalah di setiap masalah dan konflik semua pihak.
- Pimpinan menjadi mudah dalam melakukan sinergi serta integrasi berjalannya tugas yang ada dengan pihak yang berhubungan. Ketika keterkaitan dengan unit-unit atau divisi semakin besar maka akan semakin tinggi kebutuhan koordinasinya.
- Mendukung pimpinan untuk mensinergikan serta menngontrol perkembangan antara satu unit dengan unit yang lain.
- Pimpinan bisa melakukan sinkronisasi kegiatan fungsional dengan berbagai tujuan masing-masing unit yang berbeda demi tercapainya tujuan bersama seefektif dan seefisien mungkin dengan keterbatasan sumber daya yang tersedia.
Ruang Lingkup Koordinasi
George R. Terry mengemukakan dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management (1964), bahwasannya ruang lingkup koordinasi antara lain:
1. Koordinasi Dalam Individu
Dilihat dari sisi manajemen organisasi, koordinasi individu dapat masuk dalam urusan setiap individu dan tidak berhubungan secara langsung dengan manajemen organisasi atau perusahaan. Akan tetapi keahlian setiap individu dalam mengatur dan melaksanakan tanggung jawab dari organisasi akan berdampak terhadap berhasilnya dari mencapai tujuan pribadi.
2. Koordinasi Antara Individu Dari Suatu Kelompok
Dilihat dari kerja sama tim dalam suatu organisasi atau seperti dalam permainan olah raga, jika tidak ada koordinasi yang baik kemungkinan besar tim tersebut tidak meraih kemenangan.
Koordinasi antar individu pada kelompok diterapkan dengan cara pembagian tugas dan saling melakukan komunikasi untuk membentuk sinergitas. Denagan adanya koordinasi maka tidak akan terjadi kesalahan dalam mencapai tujuan.
3. Koordinasi Antara Kelompok Pada Suatu Perusahaan
Dalam suatu organisasi biasanya sering terjadi koordinasi antara kelompok yang dimaksudkan sebagai divisi/unit atau departemen. Masing-masing divisi saling menjalan koordinasi agar tidak terjadi tumpang tindih kegiatan atau program yang akan dijalankan. Koordinasi antar unit ini dilakukan sebagai penyelarasan langkah dalam mencapai tujuan bersama.
4. Koordinasi Antara Perusahaan Dan Berbagai Macam Peristiwa Dunia
Koordinasi dengan pihak luar dibutuhkan dalam menjalankan manajemen perusahaan. Kegiatan yang lakukan organisasi secara menyeluruh diupayakan sesuai dengan lingkungan eksternal.
Adapun lingkungan eksternal yang dimaksud disini ialah seperti perusahaan lain yang juga termasuk pesaing, peraturan legal pemerintah, kondisi ekonomi dan politik, serta berbagai peristiwa yang terjadi di dunia.
Prinsip Koordinasi
Beriku ini adalah prinsip-prinsip koordinasi, diantaranya ;
- Kesepakatan terkait kegiatan yang seharusnya dilakukan masing-masing pihak
- Kesatuan arah dan tujuan
- Taat akan peraturan dan loyal
- Berbagi informasi terkait dengan kegiatan, masalah dan hasil yang sudah capai
- Saling mendukung, menghormati, membantu dan saling percaya satu sam lain.
- Profesional
- Efisiensi
- Tepat guna (alat koordinasi)
- Harus ada koordinasi dalam menjalankan dan mengawasi seluruh kegiatan kerjasama dalam organisasi serta memahami setiap masalah dan cara menyelesaikan permasalahan yang ada.
Dampak Kurangnya Koordinasi
Kurangnya koordinasi dalam organisai bisa berdampak buruk bagi organisasi ataupun kelompok, adapun dampaknya seperti berikut:
- Pimpinan atau pejabat setiap satuan organisasi berselisih atas wewenang atau bidang kerja yang masing-masing dari mereka beranggapan sebagai termasuk dalam yuridiksinya.
- Saling melempar tanggung jawab, dikarenakan masing-masing dari mereka merasa bahwa suatu wewenang atau bidang kerja tidak masuk dalam lingkupannya.
- Akan ada keputusan yang ternyata dibuat dengan kurang sempurna disebabkan tidak adanya keterangan lengkap di satuan organisasi yang berkaitan.
- Akhirnya, gejala yang bisa dilihat juga yakni timbul banyak badan khusus atau satuan organisasi
- Nonstruktural, seperti misalnya: panitia, komisi, satgas, tim dan sebagainya yang masing-masing berdiri sendiri dalam menyelesaikan suatu tugas yang kenyataannya sudah bisa dicakup atau dimasukkan ke dalam susunan organisasi yang sudah tersedia.
Demikianlah ulasan kami mengenai pengertian koordinasi, syarat, tujuan, manfaat, jenis-jenis, ruang-lingkup-prinsip, dan dampak koordinasi.Semoga bermanfaat.
Artikel lainnya :
- 25 Pengertian Observasi Menurut Para Ahli [Lengkap]
- Pengertian Potensi Diri, Jenis, Ciri-Ciri, dan Mengembangkan Potensi Diri
- Materi Pramuka Penegak : Makalah, Pengertian, Rangkuman dan Kegiatan