Sejarah Psikologi Pendidikan – Pengertian Dan Ruang Lingkup

Sejarah Psikologi Pendidikan – Kemajuan psikologi pendidikan berawal pada abad ke-20 yang ditandai oleh adanya penelitian-penelitian psikologi yang memberikan dampak besar terhadap teori-teori dan praktek pendidikan.  Untuk lebih jelas lagi kami akan membahas materi makalah mengenai Psiologi Pendidikan mulai dari Pengertian, Ruang Lingkup Dan Sejarah. Maka simaklah pembahasannya di bawah ini.

Sejarah Psikologi Pendidikan

Pengertian Psikologi Pendidikan

Psikologi, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa dan apa-apa yang menjadi gejala didalamnya, dapat dibilang bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku seseorang atau gejala-gejala jiwa manusia.

Pendidikan, pendididkan merupakan usaha sadar dan terencana dalam menciptakan suasana belajar dan proses dalam pembelajaran agar peserta didik secara aktif meningkatkan potensi diri agar memiliki kekuatan spiritual maksudnya dapat meningkatkan kecerdasan, akhlak mulia, pengendalian diri, serta memiliki keterampilan yang di butuhukan oleh dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa bahkan negara.

Kesimpulannnya, Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari, memahami dan bahkan menguraikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas manusia dalam hubungan dan situasi pendidikan. Contoh misalnya, cara bagaimana agar menarik perhatian agar dapat dengan mudah dapat  diterima oleh peserta didik dan bagaimana cara belajar mengajar yang baik dan masih banyak lagi contoh yang lainnya. Bisa dibilang bahwa psikologi pendidikan memfokuskan perhatian pada persoalan-persoalan yang berkaitan dengan proses yang berhubungan dengan tindakan belajar dan belajar.

Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

Pada tahun 1995, Crow dan Crow mengemukakan bahwasannya psikologi pendidikan yang sebagai ilmu terapan yang memiliki tujuan menjelaskan permasalah belajar menurut prinsip dan fakta berhubungan dengan tingkah laku manusia. Crow & Crow juga mengemukakan bahwasannya data yang dicoba didapatkan adalah ruang lingkup pendidikan yang terdiri dari beberapa hal seperti berikut ini:

  1. Sifat dasar dalam proses belajar
  2. Hubungan antara kesiapan belajar dan tingkat pemahaman
  3. faktor lingkungan atau faktor eksternal yang berpengaruh pada proses belajar
  4. Perubahan jiwa disela-sela proses belajar
  5. Keterkaitan prosedur mengajar dengan hasil dari belajar
  6. Metode efektif dalam mengajar untuk meningkatkan proses belajar
  7. Pengaruh psikologis yang ditimbul dari kondisi sosial pada sikap atau perilaku yang dilakukan.

Guru menjadi orang pertama yang terlibat secara langsung dalam proses pengajaran dan pendidikan dan Siswa merupakan orang ke2 yang berkaitan dengan proses pendidikan. Interaksi keduanya terjadi pada saat dalam proses mendidik, mengajar, membina, melatih, dan membimbing.

Sejarah Psikologi Pendidikan

Kemajuan psikologi pendidikan berawal pada abad ke-20 yang ditandai oleh adanya penelitian-penelitian psikologi yang memberikan dampak besar terhadap teori-teori dan praktek pendidikan. Adapun tokoh yang terlibat dalam penelitian itu antara lain : Thorndike, Termann dan Jude.

Aliran psikologi yang meningkat pada permulaan abad ke-20 ini mempelajari perilaku dan proses belajar dari sudut pandang yang berbeda yang berpengaruh terhadap perkembangan teori dan praktek pendidikan. Adapun teori-teori tersebut antara lain : Psikoanalisis (Freud), Behaviorisme (Watson), dan Gestalt(Kohler,Koffka).

Selain tokoh-tokoh di atas, masih ada beberapa ahli yang ikut andil terhadap perkembangan Psikologi Pendidikan. Para ahli tersebut melakukan pengujian pengklasifikasian serta penilaian pertimbangan terhadap cara-cara pendidikan yang telah dilakukan beberapa abad sebelum lahirnya psikologi yang lahir pada akhir tahun 1800’an.

Berikut ini merupakan para ahli yang ikut andil terhadap perkembangan psikologi pendidikan baik dari segi filsafat, psikologi dan pendidikan. diantaranya ;

  • Plato dan Aristoteles

Mengembangkan sistim pendidikan berlandaskan prinsip-prinsip psikologi. Aristoteles merupakan tokoh yang sampai saat ini idenya berkembang menjadi Psikologi Daya. Adapun dalam Psikologi Daya ini terdapat tiga komponen yang  saling berkaitan satu dengan yang lain. Ketiga komponen itu yakni ;

  1. Perasaan / emosi / Afektif / Rasa
  2. Penalaran / Pemahaman/ Pengertian / Kognitif / cipta
  3. Kehendak / Keinginan/ Will / Konasi / Karsa

 

  • Rousseau

Roussseau yakni seseorang pengnaut naturalis yang mempunyai dasar ide pendidikan terhadap prinsip – prinsip perkembangan manusia. karena pada dasarnya setiap anak itu adalah baik.

  • Democritus

Democritus adalah filsuf pertama yang lebih menekankan pentingnya pengaruh pada lingkungan & suasana rumah terhadap perkembangan individual seseorang sehingga suasana rumah perlu dibina sebaik mungkin agar suasana menjadi kondusif bagi perkembangan sang anak.

  • John Locke

John Locke adalah seseorang penganut empirisme. John mengemukakan bahwa seseorang lahir di awali dengan jiwa yang bersih maksudnya belum mengerti apa-apa dan tidak apa-apa nya namun secara potensial jiwa individu sensitif jika melakukan eksplorasi terhadap dunia luar. Sementara itu John locke mengungkapkan bahwa belajar dari pengalaman dan latihan menjadi hal utama.

  • John Heinrich Pestalozzi

Beliau merupakan tokoh salah seorang yang menyarankan adanya penyelenggaraan pendidikan yang bersifat klasikal (rombongan).

  • Binet

Binet memberikan cara mengetes mental atau pengukuran mental yang bersifat individu.

  • Francis Galton, dan Stanley Hall

Mereka pernah mempublikasikan hasil dari penelitian mereka tentang aspek-aspek perilaku individu yang diman hasil dari penelitian mereka sangat membantu para pendidik untuk memahami anak didiknya.

 

  • William James

William James memberi saran pada pendekatan fungsional salam psikologi. Fungsional dalam psikologi merupakan metode pendekatan yang menganggap bahwa kesadaran terhadap gejala mental adalah hal yang sama.

  • Cattel

Cattel mengemukakan hasil dari pemikirannya dengan menyatakan perbedaan individu dan pengukuran mental. Adapun perbedaan individu adalah sifat yang secara kuantitatif membedakan 1 individu dengan yang lain.

Demikianlah ulasan kami mengenai Sejarah Psiologi Pendidkikan, semoga bermanfaat..

Artikel lainnya :