Teks Editorial : Pengertian, Fungsi, Ciri-Ciri, Kaidah Dan Contoh

Teks Editorial – Pada kesempatan kali ini materi belajar tentang pengertian, fungsi, ciri-ciri, kaidah, dan contoh teks editorial. teks editorial adalah suatu artikel dalam surat kabar yang merupakan pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa untuk lebih jelasnya simak penjelasan dibawah ini

Teks Editorial

Pengertian Teks Editorial

 

Teks Editorial merupakan suatu artikel dalam surat kabar yang merupakan pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa yang aktual atau sedang menjadi perbincangan hangat pada saat surat kabar itu diterbitkan.

Isu atau masalah yang aktual itu seperti masalah politik, sosial, maupun masalah ekonomi yang berkaitan dengan politik. Contoh isu yang diangkat misalnya tentang melonjaknya harga bahan bakar minyak(BBM), reshuffle kabinet, kebijakan impor dll. Teks editorial biasanya secara rutin akan muncul di koran atau majalah-majalah.

Teks editorial juga merupakan opini atau pandangan yang ditulis oleh redaksi sebuah media terhadap isu yang berkembang di kalangan masyarakat. Opini yang diulis oleh redaksi tersebut dianggap sebagai pandangan resmi suatu penerbit atau media terhadap suatu isu aktual.

Walaupun teks editorial merupakan opini atau pendapat, akan tetapi dalam penulisannya tidak bisa sembarangan. Penulisan pendapat atau opini harus dilengkapi oleh fakta-fakta, bukti sesuai isu dan argumentasi yang logis.

Fungsi Teks Editorial

Fungsi Teks Edotorial Diantaranya, Sebagai Berikut :

  1. Fungsi tajuk rencana biasa nya menjelaskan berita-berita dan dampak pada masyarakat.
  2. Memberi latar belakang yang berkaitan dengan kenyataan sosial dan faktor yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh.
  3. Terkadang ada analisis kondisi yang berperan untuk masyarakat agar mempersiapkan akan kemungkinan yang akan terjadi.

Ciri-Ciri Teks Editorial / Opini

Ciri-Ciri Teks Edotorial, yakni :

Topik tulisan teks editorial selalu hangat (sedang berkembang dan menjadi persoalan oleh masyarakat), bersifat aktual dan faktual.

  1. Teks editorial harus bersifat sistematis dan logis.
  2. Teks editorial ialah sebuah opini / pendapat yang bersifat argumentative.
  3. Teks editorial sangat menarik untuk dibaca, karena ditulis menggunakan kalimat yang singkat, padat dan jelas.
  4. Berisi fakta umum ,pandangan dan pendapat pribadi penulis.
  5. Bersifat analisis.
  6. Menggunakan pemikiran yang logis dalam menyampaikan pendapat.
  7. Di tulis dengan perspektif tertentu untuk mengungkapkan kebenaran pendapat sehingga jika dilihat dari perspektif yang berbeda, kebenaran tersebut bisa bermakna lain atau malah sebaliknya.
  8. Dimulai dengan pemaparan fakta umum terlebih dahulu dan selanjutnya disusul dengan pemaparan pendapat. Hal ini bisa saja terjadi sebaliknya.
  9. Bersifat argumentatif sehingga teks ini bisa saja disebut sebagai teks argumentatif atau berisi pemaparan argumen/pendapat/ pandangan dan gagasan.

Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

Apa itu kaidah kebahasan teks edotorial ? Tidak jauh perberbedaan nya dengan kaidah kebahasaan yang digunakan di teks prosedur kompleks, di ciri kebahasaan teks editorial juga menggunakan verba material, berikut kaidah kebahasaan teks editorial:

  1.  Adverbia yaitu ditujukan supaya pembaca meyakini teks yang dibahas, dengan menegaskan menggunakan kata keterangan (adverbia frekuentatif), kata yang umunya digunakan yaitu, selalu, biasanya, sering, kadang-kadang, sebagian besar waktu, jarang, Dll.
  2.  Konjungsi yaitu kata penghubung pada teks, contohnya, bahkan.
  3. Verba material yaitu verba yang menjelaskan perbuatan fisik/peristiwa.
  4. Verba Relasional yakni menerangkan hubungan intensitas (pengertian A adalah B) dan milik (mengandung pengertian A mempunyai B).
  5. Verba Mental yaitu verba yang menerangkan persepsi (misalnya melihat, merasa), afeksi (misalnya senang, suka dan khawatir) dan kognisi (misalnya berpikir, paham dan mengerti), pada
  6. verba mental terdapat partisipan pengindra (senser) dan fenomena.

Contoh Teks Editorial

Contoh Singkat Teks Edotorial

Judul, Minimnya Pelayanan Rumah Sakit Dan Mutu Kesehatan Harus Ditingkatkan

Di tahun yang lalu, ada kurang lebih 280 pengaduan mengenai minimnya pelayanan kesehatan diberbagai rumah sakit di Indonesia, Itupun yang hanya dilaporkan dan diterima di Kemenkes.

Adapun yang belum dilaporkan kemungkinan besar lebih banyak lagi, salah satu hal yang menjadikan mutu pelayanan dokter kurang memuaskan adalah soal penanganan terhadap pasien. Dokter banyak yang belum bisa mengetahui penyakit pasien yang sebenarnya sehingga terkadang obat yang diberikan tidak sesuai dengan keluhan pasien.

Mestinya pemerintah terutama dalam bidang kesehatan selalu memperbaharui/meningkatkan mutu para dokter di seluruh Indonesia secara berkala, hal itu agar pelayanan kesehatan masyarakat dapat berhubungan dengan benar dan baik.

Demikian Penjelasan Tentang Teks Edotorial , Semoga Bermanfaat.

Artikel Terkait :