Teks Eksemplum – Teks eksemplum adalah sebuah teks yang menceritakan sifat atau perilaku tokoh dalam cerita, contoh teks eksemplum biasanya diawali dengan pengenalan tokoh dalam cerita, kemudian kejadian-kejadian yang dialami oleh tokoh, dan kemudian ditutup dengan interpretasi. Untuk lebih lengkap mengenai Materi Teks Eksemplum ini maka simaklah Pengertian Teks Eksemplum, Ciri, Struktur, Unsur dan Contoh di bawah ini.
Daftar Menu Artikel
Pengertian Teks Eksemplum
Teks eksemplum adalah sebuah teks yang menceritakan perilaku tokoh dalam ceritanya, contoh teks eksemplum biasanya diawali dengan pengenalan tokoh dalam cerita, kemudian kejadian-kejadian yang dialami oleh tokoh, dan kemudian ditutup dengan interpretasi yang timbul dari tokoh. Teks ini termasuk jenis karya yang mengandung pengalaman makhluk hidup.
Ciri-Ciri Teks Eksemplum
Untuk membedakan teks eksemplum dengan teks yang lain, maka ada ciri-ciri teks eksemplum yang harus kita tahu, ciri-cirinya yaitu seperti berikut :
- Berisi kejadian yang tidak diinnginkan.
- Memiliki struktur lengkap, yakni Orientasi, Insiden dan Interpretasi.
- Terdapat urutan peristiwa yang jelas.
- Bahasa yang digunakan yakni bahasa naratif.
Struktur Teks Eksemplum
- Orientasi, adalah bagian awal pada teks ini. Bagian ini biasanya berisi tentang pengenalan tokoh dalam cerita. Contoh seperti : Wanita itu sangat cantik dan baik.
- Insiden, adalah bagian yang didalamnya mengandung permasalahan yang alami oleh tokoh. Contoh: Ilham lupa mengerjakan PR yang diberi oleh gurunya karena kemarin malam tertidur.
- Interpretasi, adalah bagian yang mengandung pesan moral, evaluasi dan akibat dari kejadian yang dialami oleh tokoh.
Unsur Kebahasaan Teks Eksemplum
- Menggunakan Kata Rujukan
- Menggunakan Kalimat Kompleks
- Menggunakan Kata Kerja
- Menggunakan Konjungsi (penghubung)
Contoh Teks Eksemplum
Berikut ini adalah contoh Teks Eksemplum beserta strukturnya :
Kesombongan Burung Pipit
Orientasi :
Di sebuah hutan dikisahkan bahwasanya telah hidup sekelompok burung pipit. Ningsih, adalah salah satu nama dari sekelompok burung pipit tersebut. Ningsih tinggal bersama sekawanan hewan lainnya. Ningsih dikenal sebagai seekor burung pipit yang suka hidup memisahkan diri dari hewan lainnya dan juga sombong karena ia selalu merasa bahwa hanya dirinya yang paling mampu dan paling benar diantara semua hewan yang ada di hutan itu.
Insiden :
Di suatu ketika sekawanan burung pipit tersebut membuat sarangnya dari tumpukan jerami. Mereka membuat sarang itu dengan sabar sehingga sarangnya terlihat rapi, kokoh, dan bagus. Namun, berbeda dengan Ningsih, ia membuat sarangnya dari potongan kertas yang berwarna-warni.
Menurut Ningsih, sarangnya lah yang lebih bagus dan terlihat lebih cantik dibanding milik teman-temannya. Padahal pada saat pembuatan sarangnya, Ningsih tidak memikirkan ketahanan dari sarang yang dibuat. Disebelah Ningsih ada pula burung pipit lain yang tengah membuat sarang dari tumpukan jerami. Wati adalah nama burung pipit yang berada di sebelah sarang Ningsih. Wati merupakan seekor burung pipit yang rendah hati dan dermawan. Sifat Wati, tentu saja berbanding terbalik dengan sikap Ningsih.
Seringkali Ningsih mengejek sarang milik Wati, katanya sarang Wati warnanya sangat membosankan karena hanya terbuat dari tumpuka jerami. Ningsih mencoba membandingkan sarangnya dengan milik Wati, karena sarang Ningsih terbuat dari kertas yang berwarna-warni. Wati pun hanya diam saja tak menghiraukannya.
Ningsih merasa bangga dengan sarangnya, dia terus saja membuat sarang dari tumpukan kertas warna-warni. Di suatu kesempatan Wati memberi saran pada Ningsih agar ia membuat sarang dari tumpukan jerami supaya lebih kuat. Namun, sayang sekali Ningsih tidak menghiraukannya, ia tetap membuat sarang dari kertas warna-warni. Beberapa jam kemudian, semua burung pipit sudah selesai membuat sarangnya masing – masing termasuk Wati dan Ningsih.
Namun tidak disangka hujan pun turun dengan lebatnya, semua burung ke dalam sarangnya masing – masing. Akan tetapi, sarang milik Ningsih rusak terkena air hujan dan tak bisa melindunginya karena sarangnya terbuat dari kertas warna – warni.
Tubuh Ningsih pun basah kuyup karena diguyur hujan yang sangat deras, ia pun panik dan kebingungan. Dan Wati burung yang baik hati dan dermawan itu dengan senang hati memberikan tumpangan kepada Ningsih untuk berlindung. Akhirnya, Ningsih merasa sangat menyesal atas apa yang telah dibuatnya.
Ningsih menyesal karena menghiraukan teman – temannya dan dengan bangganya ia membuat sarang dari kertas warna – warni. Tidak hanya itu, ia juga menyesali perbuatannya yang telah sombong dihadapan teman – temannya. Dengan begitu, setelah hujan mulai reda ia pun kembali membuat sarangnya dengan tumpukan jerami.
Interpretasi :
Setelah kejadian tersebut, Ningsih tidak lagi sombong dan tidak bersikap buruk pada temannya. Ia berjanji kepada dirinya sendiri bahwa dirinya tidak akan lagi sombong. Ningsih sadar, bahwasanya kesederhanaan lebih utama jika dibandingkan dengan kemewahan. Dan satu lagi, Ningsih sadar bahwa dirinya merupakan makhluk sosial yang sangat butuh teman dalam menjalani hidupnya.
Demikianlah pembahsan kami mengenai Materi Teks Eksemplum. Semoga bermanfaat.
Artikel lainnya :